Biang keringat adalah salah satu jenis gangguan kesehatan pada kulit yang sering diderita anak. Gangguan ini sering muncul pada saat musim kemarau. Munculnya
biang keringat pada bayi harus segera diobati dengan cara yang tepat karena sangat membahayakan kesehatan kulit, terutama kulit di area kepala, wajah, serta leher. Apabila tidak cepat diobati atau cara mengatasi nya salah, keringet buntet akan mengakibatkan iritasi kulit, infeksi, dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Cara mengatasi biang keringat secara aman dan benar pada bayi hendaknya dilihat dulu jenis
keringat buntet nya. Karena tidak semua jenis bintik yang muncul akibat tersumbatnya pori-pori kulit sebagai jalan keluar keringat terbilang berbahaya, dengan kata lain bisa sembuh dengan sendiri.
Usia balita paling rentan terserang biang keringat
Dalam dunia medis, masalah kesehatan kulit 'biang keringat' disebut
Miliaria. Sedangkan orang jawa biasa menyebut
keringet buntet. Masalah pada kulit ini sangat mengganggu dan bisa menyerang siapa saja pada usia berapa saja. Namun demikian, usia bayi dan anak-anak sangat rentan terkena biang keringat karena kulit mereka masih sensitif.
Ruam biang keringat pada bayi maupun anak-anak umumnya terjadi di sekitar kepala, wajah, leher, perut sampai ke bagian punggung. Untuk mengatasi keringet buntet pada bayi, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Ingat! kulit mereka masih sangat sensitif terhadap obat-obatan.
Apa Penyebab Biang Keringat Pada Anak Bayi?
Secara sederhana, Miliaria (keringet buntet) muncul akibat terjadinya sumbatan pada pori-pori kulit yang menjadi jalan (jalur) keluar keringat.
Sumbatan tersebut berasal dari kotoran, debu maupun kuman kemudian mengakibatkan terbentuknya bintik-bintik merah yang terasa gatal. Semakin banyak pori kulit yang tersumbat, maka semakin banyak pula biang keringat yang muncul.
Jenis Dan Gejala Munculnya Keringat Buntet?
Dunia medis mengenal 3 jenis Miliaria yang digolongkan berdasarkan lokasi terjadinya sumbatan saluran keringat, yaitu
Miliaria kristalina,
Miliaria rubra, dan
Miliaria profunda.
Untuk jenis kristalina dan rubra bisa terjadi pada semua usia, namun jenis Miliaria profunda, lebih banyak menyerang orang dewasa dibanding balita.
- Jika biang keringat pada bayi muncul di daerah leher, kepala, dan tubuh bagian atas maka disebut Miliaria kristalina. Secara klinis tampak gelembung kecil berisi cairan jernih dengan ukuran 1 - 2 milimeter dan mudah pecah jika ditekan. Jenis ini relatif tidak berbahaya karena jarang disertai peradangan dan tidak menimbulkan keluhan pada anak.
- Jika biang keringat muncul di kepala, leher, lipat paha dan ketiak maka disebut Miliaria rubra. Secara jelas terlihat bintik-bintik merah serta gelembung kecil berisi cairan jernih dengan dasar kulit tampak kemerahan. Jenis ini tergolong berbahaya karena memberikan rasa gatal sekaligus perih pada permukaan kulit.
- Jika muncul biang keringat baru setelah terjadi miliaria rubra secara berulang, maka disebut Miliaria profunda. Secara klinis tampak bintik-bintik putih, keras dengan ukuran 1 - 3 milimeter tanpa mengakibatkan rasa gatal maupun Inflamasi kulit. Jenis ini tergolong langka dan jarang dialami bayi.
Cara Mencegah Biang Keringat Muncul Pada Balita
Meskipun biang keringat merupakan gangguan kesehatan yang cukup sering terjadi pada anak dan dianggap masalah sepele, namun ketika sudah terjadi akan sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu, langkah pencegahan lebih baik daripada mengobati biang keringat pada bayi.
Bagaimana Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi?